Jakarta — Arab Saudi punya cara khusus untuk memburu jemaah haji ilegal yang kerap dijumpai di bulan-bulan Dzulhijjah atau musim haji.
Saudi menggunakan drone atau pesawat nirawak canggih untuk mendeteksi dan mencegat jemaah yang memasuki Mekkah tanpa izin resmi.
Direktorat Jenderal Keamanan Publik Saudi merilis video yang memperlihatkan drone dengan kamera resolusi tinggi berpatroli di rute gurun terpencil.
Jika drone mendeteksi jemaah haji ilegal, mesin akan memberi tahu lokasi ke operator sehingga petugas keamanan bisa segera menangkapnya.
Pemantauan juga dilakukan di pusat komando yang dikelola analis keamanan terlatih. Drone tersebut beroperasi setiap hari selama 24 jam.
“Video ini menunjukkan bagaimana teknologi membantu melindungi haji,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Gulf News, Rabu (28/5).
Dia lalu berujar, “Jemaah haji yang tak punya izin memicu tantangan keselamatan dan logistik. Kami bertekad mencegah pelanggaran semacam itu.”
Drone Saudi juga sempat mendeteksi tiga warga negara Indonesia (WNI) yang hendak memasuki kembali Mekkah secara ilegal. Mereka ditemukan di gurun di Mekkah.
Saat ditemukan salah satu WNI sudah dalam kondisi meninggal dunia diduga karena dehidrasi, sementara dua yang lain segera dilarikan ke rumah sakit.
Operasi tersebut merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas “Dilarang Haji Tanpa Izin” (No Permit, No Hajj) yang memastikan orang-orang berwenang melakukan ibadah haji dengan nyaman.
Operasi itu juga membantu mengendalikan kepadatan, mengurangi beban sumber daya, dan menjaga keselamatan jutaan jemaah haji secara keseluruhan.