Jakarta — Rumah Makan Ayam Goreng Widuran resmi buka lagi setelah sempat ditutup sementara akibat polemik penggunaan bahan nonhalal.

Restoran legendaris yang berdiri selama 52 tahun itu kini kembali melayani pelanggan sejak Kamis (5/6), dengan mencantumkan label nonhalal secara lebih jelas di berbagai titik.

Melansir detikJateng, Jumat (20/6), spanduk bertuliskan “nonhalal” kini terpasang di bagian depan rumah makan yang terletak di kawasan Widuran, Solo. Keterangan serupa juga tercantum pada etalase serta bungkus ayam yang dijual.

Sejak kembali beroperasi pada pukul 07.00 WIB, Ayam Goreng Widuran langsung dipadati pembeli. Beberapa pelanggan memilih makan di tempat, sementara lainnya membeli untuk dibawa pulang.



Salah satu pelanggan lama, Astrika, mengaku sudah menunggu rumah makan tersebut kembali buka. Ia menyebut Ayam Goreng Widuran sebagai langganan keluarganya sejak lama.

“Biasanya beli buat makan keluarga atau belikan keluarga luar kota yang datang Solo. Tadi iseng lewat sini, ternyata buka. Sekalian beli dua ekor,” ujarnya.

Ia pun menilai tidak ada masalah dengan status nonhalal rumah makan tersebut.

“Biasa saja (isu nonhalal), saya nonmuslim langganan sini, tidak terpengaruh,” tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Respati Ahmad Ardianto memutuskan untuk menutup sementara Ayam Goreng Widuran setelah warung tersebut menjadi sorotan publik karena disebut menggunakan minyak babi dalam menu kremesannya.

Ia menyampaikan penutupan dilakukan untuk memberi waktu kepada pengelola agar mengajukan sertifikasi halal atau secara terbuka menyatakan produknya tidak halal.