ISIS mendeklarasikan “kekhalifahan” pada 2014 setelah merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Pasukan Irak yang didukung oleh koalisi internasional berhasil mengalahkan ISIS pada akhir 2017. Dua tahun kemudian, kelompok itu kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah.
Namun, ISIS masih mempertahankan kehadirannya di wilayah timur laut Suriah, terutama dengan menyasar pasukan pimpinan Kurdi dan di Irak. Mereka sebagian besar melancarkan serangan di daerah pedesaan.
Sampai saat ini, sekitar 2.500 tentara AS masih ditempatkan di Irak untuk memberantas ISIS meski Washington dan Baghdad pada akhir September lalu mengumumkan bahwa misi militer koalisi internasional di wilayah federal Irak akan berakhir dalam waktu satu tahun.
(rds)