Jakarta — Kerajaan Arab Saudi menegaskan bakal terus mengampanyekan kesadaran dan regulasi nasional tahunan “Tidak Boleh Haji Tanpa Izin.” Mereka mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan ziarah jemaah sukses, aman, dan terjamin.

Berdasarkan pernyataan resmi Saudi pada Jumat (6/6), seruan dan kampanye itu menjadi bukti dedikasi kepemimpinan Saudi untuk menyediakan layanan yang komprehensif, keamanan, kenyamanan, dan kepastian, mencegah kekacauan dan pelanggaran yang secara historis mengganggu kelancaran haji.

“Tidak Boleh Haji Tanpa Izin” atau “No Hajj Without a Permit” bersinggungan langsung dengan banyak masalah, seperti jemaah haji tidak sah, kemacetan jalan, hingga kondisi sulit yang dihadapi jemaah akibat kecurangan.

Beberapa hal dilakukan Kerajaan Saudi untuk menjalankan seruan itu pada musim haji 1446 Hijriah, salah satunya adalah peningkatan pos pemeriksaan keamanan di titik masuk ke Mekkah dan tempat-tempat suci.

Begitu pula dengan penggunaan teknologi pemantauan canggih, dan penegakan hukuman segera atas pelanggaran.

Hari Arafah tahun ini, khususnya, menyoroti keberhasilan kampanye itu. Para peziarah mengikuti instruksi dan tiba di tempat perkemahan yang ditentukan tepat waktu, sehingga arus lalu lintas menjadi lancar dan jalan di sekitar Arafah dan Masjid Namirah menjadi lancar.

Setiap peziarah yang sah dialokasikan ruang yang dilengkapi di tempat-tempat suci, memastikan pengalaman tersusun rapi yang memprioritaskan kebutuhan kesehatan dan layanan mereka.

Hal itu mencakup tempat tinggal, katering, perawatan kesehatan, dan transportasi modern, sementara aplikasi dan platform pintar semakin meningkatkan upaya kewaspadaan.