Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) kepada Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), yang dilakukan di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025 di Paris, Prancis pada Selasa (3/6).
IM sebagai dokumen kunci dalam proses aksesi OECD yang memuat asesmen menyeluruh atas regulasi dan standar nasional Indonesia terhadap regulasi dan standar OECD itu diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.
Airlangga menjelaskan, penyerahan dokumen ini membuktikan komitmen kuat Indonesia dalam proses aksesi OECD, yang juga menjadi bagian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Momen ini melanjutkan capaian positif di kawasan, di mana Indonesia tidak hanya menjadi negara aksesi pertama Asia Tenggara, tetapi juga yang pertama sampaikan IM.
“Sekretaris Jenderal Cormann sangat impress dengan teamwork dan komitmen Indonesia. Saya juga sampaikan bahwa ini adalah komitmen Bapak Presiden, Pak Prabowo, bahwa IM ini bisa diselesaikan secepatnya dan ini adalah lintas pemerintahan,” kata Airlangga.
Proses pembicaraan awal hingga dimulainya aksesi Indonesia ke dalam OECD sendiri tak memakan waktu lama. Pemerintah telah mengirimkan surat intensi aksesi OECD pada 14 Juli 2023 dan menerima persetujuan pada 20 Februari 2024.
Selanjutnya pada 29 Maret 2024, Peta Jalan Aksesi OECD disetujui dan diadopsi untuk kemudian diserahkan pada Pemerintah Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2024 pada Mei tahun lalu.