Rusaknya Jalan, Rusaknya Komunikasi! Camat Sadu Salahkan Kades, Pengamat: Ini Alarm Bahaya bagi Tanjab Timur

Tanjung Jabung Timur Sebuah video yang memperlihatkan Camat Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Faisyal, tengah menghadapi aksi demonstrasi warga terkait kerusakan jalan, viral di media sosial. Dalam video tersebut, sang camat tampak menyalahkan para kepala desa yang dinilainya kurang berkoordinasi dalam menyampaikan laporan kerusakan infrastruktur.

Pernyataan Faisyal memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari pengamat komunikasi politik asal Jambi, Dedi Saputra, yang menilai insiden itu mencerminkan buruknya manajemen komunikasi di tubuh pemerintahan daerah.

“Viralnya video ini menegaskan adanya disfungsi komunikasi vertikal di jajaran pemerintahan. Seharusnya camat sebagai perpanjangan tangan bupati mampu membina hubungan kerja yang harmonis dengan kepala desa, bukan justru membuka konflik di ruang publik,” kata Dedi dalam wawancara, Senin (28/4/2025).

Menurut Dedi, aksi saling tuding antara camat dan kepala desa mencerminkan kegagalan sistemik dalam mekanisme koordinasi internal. Ia menyayangkan respons Faisyal yang dinilainya tidak menunjukkan kepemimpinan yang solutif, apalagi di tengah situasi krisis infrastruktur.

Baca juga:  Menewaskan IRT di Jambi Perampok Sadis Ternyata Tetangga, Ditangkap di Batam

“Dalam komunikasi politik modern, pejabat publik seharusnya menjadi jembatan dialog, bukan memicu drama. Ketidakharmonisan yang ditampilkan di ruang publik bukan hanya merusak citra pribadi, tapi juga melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tegasnya.

Dedi menambahkan, kejadian ini harus menjadi peringatan serius bagi Bupati Tanjung Jabung Timur untuk segera mengevaluasi pola komunikasi dan koordinasi di seluruh jenjang pemerintahan. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu menyatukan, bukan memperkeruh keadaan.

“Kerusakan jalan adalah persoalan nyata yang dihadapi warga. Mereka tidak butuh konflik antarpejabat, tapi solusi konkret,” ujarnya.

Sebagai langkah perbaikan, Dedi mendorong pemerintah daerah membangun sistem komunikasi internal yang lebih terstruktur. Ia mengusulkan pembentukan forum evaluasi rutin antara camat dan kepala desa, serta penetapan jalur koordinasi yang jelas dan efektif.

Baca juga:  Kasus Helen's Play Mart, KAMMI Desak Evaluasi Perizinan Seluruh Tempat Hiburan Malam di Kota Jambi

“Komunikasi yang terencana dan responsif adalah kunci untuk mempercepat penyelesaian berbagai masalah kronis, termasuk infrastruktur. Tanpa itu, masalah akan terus berulang,” tutup Dedi.