“Mana yang lebih baik, memanfaatkan ATH (Area Terbuka Hijau) atau berharap pada sistem drainase yang memiliki resiko pendakalan akibat sedimentasi dan sampah?

Kami sangat menyayangkan, ungkap Oscar, jika harus memisahkan sistem drainase perkotaan pemerintah dari kolam Retensi milik JBC.

Karena area tersebut merupakan ‘Area Terbuka Hijau, yang berada pada dataran rendah untuk wilayah sekitarnya, dan secara alami dapat berfungsi sebagai area resapan dan menjadi terminal sementara dalam menampung limpasan air menjelang dapat di salurkan ke saluran Akhir (Danau) Sipin, Ini Juga dapat membantu mengontrol laju debit air jika curah hujan tinggi.

“Jadi, jangan hanya karna untuk menyelamatkan bisnis segelintir orang saja, masyarakat melalui pemerintah harus mencari lagi area tangkapan airnya?

Sementara Itu lanjut ‘Oscar, area tersebut merupakan aset pemerintah yang seharusnya di manfaatkan untuk kepentingan publik, apalagi ini menyangkut keselamatan dan hak masyarakat untuk memperolah lingkungan hidup yang adil dan berkelanjutan.

Kami meminta kepada pemerintah untuk mengembalikan fungsi area tersebut kembali pada fungsi alaminya, bukan menyerahkannya untuk segelintir orang saja. (*)