Lima Tuntutan Resmi LGN
1. KPK segera menyelidiki dugaan korupsi di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bungo secara profesional dan transparan.
2. Kapolri melalui Bareskrim membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas dugaan mark-up anggaran dan proyek fiktif.
3. Penetapan tersangka terhadap pihak-pihak yang terbukti terlibat, baik dari unsur dinas maupun kontraktor pelaksana.
4. Proses hukum dilakukan secara terbuka dan akuntabel untuk menjamin kepercayaan publik.
5. Kementerian Dalam Negeri diminta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bungo.
Pemuda dan Mahasiswa, Garda Terdepan Perubahan
Aksi LGN menjadi simbol perlawanan terhadap korupsi dan pengingat bahwa pemuda dan mahasiswa tetap menjadi kekuatan moral dalam menjaga integritas negeri. Seruan “Hidup Mahasiswa! Hidup Pemuda! Hidup Rakyat Indonesia!” menggema di penghujung aksi, menyulut semangat perlawanan terhadap praktik kotor yang mencederai keadilan.
“Kami tidak datang untuk mencaci, tapi untuk mengingatkan. Tidak untuk membuat gaduh, tapi untuk mengetuk pintu keadilan yang terlalu lama tertutup,” tandas Arigandhi.
Menutup aksinya, LGN memberi ultimatum: jika tuntutan ini tidak diindahkan, mereka akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar dalam aksi jilid II.
“Ini baru permulaan. Jika keadilan tetap bungkam, kami pastikan gelombang perlawanan akan terus membesar,” tegas Arigandhi. (*)