Ketika mayoritas masyarakat Indonesia merayakan Idulfitri, sekelompok warga menyambut Lebaran dalam keadaan duka akibat serangan banjir.
Bagaimana cerita mereka merayakan hari besar umat Islam di tengah bencana? BBC News Indonesia mewawancarai beberapa korban banjir di Jambi, Yogyakarta, dan Papua.
Berbagai jenis makanan dan cemilan kering khas Lebaran, serta minuman kemasan telah tersusun rapi di ruang tamu. Perabot rumah sudah ditata sedemikan rupa agar membuat nyaman sanak saudara yang akan datang.
Desmayati, warga Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru, Jambi, berharap keluarga besarnya yang datang akan merasa nyaman dan bahagia saat mereka merayakan Lebaran di rumahnya.
Namun, harapan perempuan 54 tahun itu sirna. Semangat merayakan Lebaran bersama keluarga, yang datang dari Sumatra Barat dan Lampung, berubah jadi kepanikan.

Rumah Desmayati yang telah dihuni lebih dari 25 tahun ini diserang banjir untuk kali pertama pada Minggu (30/03).
“Keramik belakang jebol, hancur. Lalu masuk airnya. Tidak bisa disetop lagi, kayak bom. Air masuk dari belakang karena ada parit kecil,” kata Desmayati saat ditemui di Jambi, Senin (31/03).
Air tidak henti-henti memasuki rumahnya hingga setinggi pinggang orang dewasa.
