Jambi – Aksi damai yang dilakukan masyarakat payo selincah pada selasa 28 Januari 2025 – 28 Febuari rupaya ada salah satu alasan yang menjadi titik konflik sebenanrnya, Selasa (18/01/2025).
Terungkap salah satu alasan masyarakat serta pemuda payo selincah marah dan resah aktivitas batu bara serta yang bertonase besar.
Konflik berawal dari berbagai angkutan batu bara yang ugal ugalan dan parkir sembarang di seputaran jalan sentot ali basa kelurahan payo selincah kecamatan paal merah.
Adanya keributan antara sopir truk angkutan batu bara yang parkir sembarangan dan disuruh untuk pindahkan mobilnya karna mau masuk kelorong tetapi mobil malah di gas berakibatkan debu naik yang berakibat ketersingungan dengan pemuda payo selincah dan membuat salah satu bos tambang batu bara angkutan mobil tersebut merasa emosi dan melaporkan kejadian itu ke polsek maro sebo muaro jambi.
Penangkapan yang dilakukan oleh pihak polsek maro sebo dilakukan secara profesional dan pemuda yang di tangkap pun profesional untuk mengikuti proses hukum yang berlaku.
Usaha demi usaha yang dilakukan oleh pihak keluarga serta pemuda payo selincah untuk keluarga korban serta bos tambang batu bara tidak membuahkan hasil yang baik.
Komunikasi yang dilakukan secara kekeluargaan tidak membuahkan hasil, dikarnakan bos tambang batu bara tersebut katanya masih emosi atas kejadian tersebut, yang terlihat bahwa mobilnya sangat lah rusak.
Pihak keluarga terlapor sudah melakukan pendekatan untuk dilakukan mediasi secara kekeluargaan tetapi kenyataannya pihak dari bos tambang batu bara tersebut merasa ini hal yang membuatnya marah atau emosi.
Pihak keluarga telah memberikan pengertian dan meminta maaf kepada keluarga korban (sopir) dengan siap bertanggung jawab atas pengobatan serta kerusakan mobil. Alhasilnya pihak korban (sopir) membalas pesan dengan jawaban.
” Sekarang nih bukan sayo yang dak mau damai, lebih baik temuin bae bos Inisial J, apo kato dio, kalo bos mau damai kalo iyo kalau idak idak, sekarang nih tergantung bos lah lagi”, balasnya korban inisial B.
Diketahu,i pengusaha bos tambang batu bara tersebut itu inisial J, dan korban inisial B. Untuk itu, saat ditemui malam tadi, pemuda payo selincah beserta masyarakat akan tetap melakukan aksi pada malam ini, dan untuk seluruh angkutan batu bara harap mengerti kondisi ini.
“Kita tidak marah pada sopirnya, kita akan membuat toleransi, tapi mari jika kita berbicara salah benar, kita tegakkan aturan setegak tegaknya, ingat masyarakat payo selincah ini ada bukan tidak ada”, ungkapnya.
Sebenarnya jelas dalam aturaannya bahwa angkutan batu bara harus melewati jalan khusus, dan didalam aturan intruksi gubernur jelas bahwa angkutan dari berbagai titik yang telah di sebutkan tidak boleh beroperasi.
Selanjutnya, terdengar lagi nama seseorang berpangakat tinggi yang diduga tanpaknya mendukung bos tambang batu bara untuk tetap melanjutkan perkara ini, dan tidak ingin dilakukan nya mediasi secara kekeluargaan.
“Ada yang nelpon kesini (polsek), bapak itu, orang nomor 4, untuk di tangkap”, jelasnya seseorang di polsek saat itu.
Terakhir dalam penyebutannya terlapor mengatakan emosi saat sopir tersebut membuang kami, seperti mau membunuh aja (di serempet/ditumbur).
“Di olenh oleng, mobilnya, kami cuma suruh berhenti”, tutupnya. (*)