Jambi, 17 Januari 2025 – Solidaritas Mahasiswa Go Internasional (SIGMA) Provinsi Jambi, melalui Sekretarisnya, Jhon Roy Situmorang, mengkritik tajam birokrasi administrasi pendidikan yang berbelit sebagai hambatan serius bagi mahasiswa untuk bersaing di kancah internasional. Permasalahan ini menjadi sorotan, terutama karena banyak mahasiswa kesulitan memenuhi syarat administrasi untuk program pertukaran pelajar, beasiswa internasional, dan konferensi akademik global.
“Administrasi pendidikan yang berbelit tidak hanya menghambat proses akademik, tetapi juga memadamkan semangat mahasiswa Jambi yang ingin berprestasi di tingkat global. Potensi besar mereka sering kali terhalang oleh birokrasi. SIGMA siap menjadi mitra kampus untuk mendorong transformasi administrasi yang lebih efisien dan mendukung internasionalisasi pendidikan,” ujar Jhon Roy Situmorang.
HAMBATAN INTERNASIONALISASI PENDIDIKAN DI JAMBI
SIGMA Provinsi Jambi mencatat sejumlah kendala utama yang menghambat mahasiswa:
1. Keterlambatan Pengesahan Dokumen: Proses pengurusan dokumen seperti transkrip nilai dan surat rekomendasi sering memakan waktu hingga 2–4 minggu, menyebabkan mahasiswa kehilangan kesempatan mendaftar program internasional.
2. Minimnya Digitalisasi: Sebanyak 70% perguruan tinggi di Jambi belum mengadopsi sistem digital untuk pengurusan dokumen, sehingga memperlambat proses administrasi.
3. Kurangnya Informasi: Mahasiswa sering tidak mendapat panduan atau informasi yang memadai terkait prosedur administrasi untuk mengikuti program internasional.
REKOMENDASI DARI SIGMA
Untuk mengatasi permasalahan ini, SIGMA menawarkan beberapa solusi konkret:
1. Digitalisasi Administrasi: Mengadopsi sistem administrasi berbasis digital yang cepat dan sesuai standar internasional.
2. Unit Khusus Program Internasional: Membentuk unit layanan khusus untuk menangani administrasi beasiswa, konferensi, dan pertukaran pelajar.
3. Kerjasama Global: Menjalin kemitraan dengan lembaga internasional untuk memperluas akses mahasiswa Jambi ke program global.