Tiga Tahun Tanpa BEM Universitas, Mahasiswa UNJA Gelar Aksi Protes

Oleh: Benarch

Peristiwa1323 Dilihat

Jambi – Aksi protes yg dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jambi merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap birokrat kampus.

Aksi tersebut menggunakan metode media kampanye spanduk dengan berbagai macam tulisan sebagai bentuk rasa kekecewaan mahasiswa Universitas Jambi.

2021 adalah tahun terakhir UNJA memiliki BEM Universitas Jambi, pergantian rektor baru UNJA belum dapat menghadirkan demokrasi mahasiswa tataran Universitas Jambi, ditambah dengan wacana pemilihan ketua BEM Universitas dengan sistem kongres, tentu hal tersebut sangat mencederai keinginan mahasiswa terhadap sistem Pemira.

“Tanpa BEM UNJA Tikus kampus merajalela” “Demokrasi Dimakan Babi” “Demokrasi membunuh Birokrasi”
“UNJA terlalu banyak masalah” tampak berbagai tulisan sebagai bentuk protes kekecewaan mahasiswa UNJA terhadap birokrat kampus.

Berbagai dugaan tertuju kepada birokrat kampus sebagai dalang dari pembungkaman mahasiswa di Universitas Jambi.

“Tentu kami kecewa terhadap birokrat kampus yang hari ini belum dapat menghadirkan Demokrasi di Universitas Jambi dan kami sangat menduga bahwa birokrat merupakan dalang dari pembungkaman tersebut bahkan hari ini UNJA sedang tidak baik-baik saja, berbagai macam problem sedang dihadapi oleh UNJA, namun hari ini birokrat sebagai pimpinan Universitas belum juga berbenah memperbaiki sistem kemahasiswaan di Universitas Jambi,” ungkap salah satu peserta aksi tersebut.

Dia melanjutkan, aksi ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pimpinan Universitas yang hingga hari ini belum juga menyelesaikan masalah dikampus. “dan kami akan terus bersuara bahkan kami siap membongkar berbagai macam permasalahan di Universitas Jambi” katanya lagi.

Akankah Universitas Jambi membenahi diri? Akankah Universitas Jambi akan memiliki BEM Universitas sebagai wadah aspirasi mahasiswa, atau birokrat senang dengan tidak adanya BEM di Universitas Jambi?